Rabu, 27 Juni 2018

PASSIVE VOICE





Kalimat Aktif merupakan kalimat dimana subjeknya berperan sebagai perilaku dari sebuah tindakan (Siapa + melakukan + apa). Dalam Bahasa Indonesia biasa menggunakan rumus awalan dan akhiran “Me/me-kan/ter/ber/memper-kan, dsb” (memakan, membacakan, bermain, dsb). Letak subjek dalam kalimat aktif berada di bagian depan kalimat

Contoh Kalimat Aktif :
fahmi(S) drank(P) a red wine(O)
fahmi telah meminum anggur merah


Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan. Jenis kalimat ini dikatakan kalimat pasif karena subjeknya pasif tidak melakukan pekerjaan tetapi justru dikenai suatu pekerjaan.

Contoh dan Penjelasan Kalimat Pasif
Tikus itu dimakan kucing (The chicken was cooked by me)
Kalimat di atas bersubjek “ayam”. Di dalam kalimat tersebut, “ayam” dikatakan pasif karena sedang dimasak oleh saya, sedangkan yang aktif adalah saya. Jadi, karena subjek pasif, kalimat di atas disebut kalimat pasif. 

Rumus Passive Voice 
S + to be + V3 + (by + O )

Berikut ini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai bentuk kalimat serta rumus kalimat passive voice, yaitu :

1. Present Tense
S+V1
Contoh :
Aktif : Fahri writes a letter
Pasif : A letter is written by Fahri

2. Past Tense
S+V2
Contoh :
Aktif : Fahri wrote a letter
Pasif : A letter was written by Fahri

3. Present Continous/Present Progressive
S+am/is/are+V-ing
Contoh :
Aktif : Fahri is writing a letter
Pasif : A letter is being written by Fahri

4. Past Continous
S+was/were+V-ing
Contoh :
Aktif : Fahri was writing a letter
Pasif : A letter was being written by Fahri

5.  Present Perfect
S+was/were+V-ing
Contoh :
Aktif : Fahri has written a letter
Pasif : A letter has been written by Fahri

6. Past Perfect
S+had+V3
Contoh :
Aktif : Fahri had written a letter
Pasif : A letter had been written by Fahri

7. Future
S+will+V1
Contoh :
Aktif : Fahri will write a letter 
Pasif : A letter will be written by Fahri

Senin, 09 April 2018

Affirmative Agreement, Negative Agreement, dan Verbs as Complement


(Bahasa inggris bisnis 2)

Affirmative Agreement, Negative Agreement, dan Verbs as Complement
1) Affirmative Agreement

Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata “so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan “too”. Silahkan perhatikan rumus berikut:
Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to be” digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
a.     I am happy = I am happy, and you are too.
b.    You are happy = I am hsppy, and so are you.

Affirmative statement (to be) + and +                 Subject + to be + too
                                                                              So + to be + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     Their train is arriving at 7 o’clock, and so is mine.
b.     Our room is clean, and so are theirs.
c.     Jono is diligent, and her brother is too.
d.     My eyes reading is bad, and so are you.

Ketika hanya ada kata kerja bantu (auxiliary verb), contohnya: will, should, has, have, must, etc pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu nya (auxiliary verb) juga digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
-    The boys have seen his plays = he has seen his plays, and so have the boys.

Affirmative statement + and +                              Subject + auxiliary verb only + too
       (auxiliary verb)                                                So + auxiliary verb only + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     They will go at cinema, and she will too.
b.     Albert has lived in California for two years, and they have too.
c.     I should finish the exam, and she should too.

Ketika hanya ada kata kerja (verb) tanpa auxiliary verb pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu do, does, atau did digunakan pada klausa kedua (second clause) dan tenses nya harus sama.
Contohnya:
-     We go to market = We go to market , and my sister does too.
-    My sister goes to market = We go to merket, and so does my sister.

Affirmative statement + and +                              Subject + (do, does, did) + too
(single verb except ”to be”)                                    So + (do, does, did) + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     We want to buy a car, and he does too.
b.     My father likes hiking, and so do their mother.
c.     Marcel cooked fried chicken for his breakfast, and Tina did too.




2) Negative Agreement

“Either” dan “neither” memiliki fungsi yang sama seperti kata “too” dan “so” pada klausa kedua (second clause) dalam kalimat positif (affirmative sentence/ agreement). Kata “Either”dan “neither” ini digunakan untuk mengindikasikan kalimat negative (negative sentence/ agreement). Aturan yang sama juga berlaku untuk penggunaan “to be”, “auxiliary verb” (kata kerja bantu), dan “verb” (kata kerja).
Contohnya:
a.  I didn’t go to the school yesterday, and Reza didn’t either.
b.  I didn’t go to the school yesterday, and neither did Reza.

Negative statement + and +                   Subject + negative auxiliary or “to be” + either
                                                                Neither + positive auxiliary or “to be” + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     The Supervisor isn’t too happy with the project, and neither is his assistant.
b.    We can’t study in the Room, and he can’t either.
c.    He doesn’t know the Truth, and neither does she.

3) Verbs as Complement

Verb as Complement adalah kata kerja pelengkap , pelengkap kata kerja adalah kata atau frase yang melengkapi kata dari subyek,obyek, atau kat kerja .Seperti, misalnya saya akan berusaha (1) untuk bekerja keras (2), kawan saya memutuskan (1) untuk menikah (2) bulan depan, adikku berhenti (1)menangis (2) ketika ibu datang, saya tak tahan (1)untuk jatuh cinta (2) denganmu, dll.

A. Ada Kata Kerja yang SELALU diikuti oleh Invinitive (to +Verb), yaitu:

a. Agree (setuju)
b. Attemp (berusaha/mencoba)
c. Claim (menuntut/menyatakan)
d. Decide (memutuskan)
f. Desire (menginginkan)
g. Fail (gagal)
h. Forget (lupa/melupakan)
i. Hesitate (merasa ragu/bimbang)
j. Hope (berharap)
l. Intend (bermaksud)
k. Learn (belajar)
l. Need (membutuhkan/memerlukan)
m. Plan (berencana)
n. Prepare (mempersiapkan)
o. Pretend (berpura-pura)
p. Refuse (menolak)
q. Seem (kelihatan)
r. Tend (cenderung)
s. Want (ingin)
t. Wish (berharap)
CONTOH:
- His father agrees to send him a new car (ayahnya setuju untuk mengirimnya mobil baru).

- he learned to play basketball, when he was a little

1. Ada Kata Kerja yang SELALU diikuti oleh Gerund (Verb-ING) :
a. Admit (menerima/mengijinkan/mengakui)
b. Avoid (menghindari)
c. Appreciate (menghargai)
4. Can’t help (tak tahan)
5. Consider (mempertimbangkan)
6. Deny (mengingkari)
7. Finish (menyelesaikan)
8. Mind (keberatan)
9. Practice (berlatih)
10. Postpone (menunda)
11. Quit (meninggalkan)
12. Recall (mengingat/memanggil kembali)
13. Resist (melawan/menentang/menahan)
14. Resume (memulai lagi/meneruskan/menempati lagi)
15. Risk (mempertaruhkan/mengambil risiko)
16. Suggest (menyarankan/mengusulkan)

CONTOH:
• I am considering buying a new car, because it’s a good investment
• he finished telephoning when I came
• He admitted not cheating on the exam (negative form)


Tambahan Materi:
Verbal: Gerund, Infinitive, dan Participle
Pengertian Verbal
Verbal adalah suatu kata yang dibentuk dari verb (kata kerja), namun berfungsi sebagai part of speech lain. Verbal terdiri dari: gerund, infinitive, dan participle.
Macam-Macam Verbal
Gerund
Gerund adalah kata yang dibentuk dari verb dengan ditambahkan suffix (akhiran ) –ingdan berfungsi sebagai noun (kata benda). Karena gerund berfungsi sebagai noun, maka harus ada verb di dalam suatu kalimat. Sebagai noun, gerund dapat menempati posisi sebagai subject, direct object, subject complement, object of preposition, atau appositive di dalam suatu kalimat.
Contoh Gerund:
1.     Betting may be hard for some people. [Betting = subject of sentence]
(Bertaruh mungkin sulit untuk sebagian orang.)
2.     Everyone hates watching old Drama. [watching = direct object]
(Setiap orang benci menonton drama lama)
Infinitive
Infinitive adalah verbal yang terdiri dari to dan bentuk simple dari verb (bare infinitive) dimana dapat berfungsi sebagai noun (kata benda), adjective (kata sifat), atau adverb(kata keterangan). Ketika digunakan sebagai noun, infinitive dapat menempati posisi subject, direct object, subject complement, atau appositive.
Contoh Infinitive:
1          she wants to go now. [to go = direct object]
(Dia ingin pergi sekarang.)
2          we need courage to fight the cruel goverment. [to fight = adverb]
(Kita butuh keberanian untuk melawan pemerintahan yang kejam.)
Participle
Participle adalah kata hasil kombinasi bare infinitive dengan suffix -ing  pada present participle atau dengan suffix -ed, -en, -d, -t, -n, atau -ne pada past participle pada regular verb dan bentuk yang tidak konsisten pada irregular verb. Sebagai verbal, participle berfungsi sebagai adjective. Sebagai adjective, participle digunakan pada noun phrase dan reduced adjective clause (active dan passive voice).
Contoh Participle:
1          I have seen the leaking gas pipe. [leaking= present participle, noun phrase]
(Saya telah melihat pipa gas yang bocor.)
2          How to fix a broken jar? [broken = past participle, noun phrase]
(Bagaimana untuk membetulkan guci yang rusak?)
3          The life problem solved is very difficult. [solved = past participle, reduced adjective clause: passive voice]
(masalah hidup sulit sekali dipecahkan).

Rabu, 29 Maret 2017

Cara pembuatan animasi shaun the sheep



1. Pembuatan Story Board dan Story line
 
Setelah ide ceita di buat oleh scriptwritter, maka selanjutnya Story Boardmaker membuat Story Board dan Story Line. Walaupun teknologi IT sudah semakin canggih, tetapi para Story BoardMaker membuatnya secara maual dengan tangan.

2. Persiapan Media dan Space



Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnya sehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga. Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene dan didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya sudah menjadi keharusan pada tahap ini.





  3. Pembuatan Property dan Kostum
 
Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari Property Maker Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan Property maker bukan tanpa risiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resiko pekerjaan sehari-hari.


4.Pembuatan Model dan Tokoh
 
 Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung (tanah liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata, kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.

5. Pengaturan Ekspresi
  

 Ekspresi Wajah merupakan bagian yang penting untuk menggambarkan kondisi hati tokoh/karakter dalam hal ini Domba-domba kelompok dari shaun the sheep dan tokoh pendukung lainnya. Selain itu dengan adanya perubahan ekspresi diharapkan karakter akan terkesan lebih hidup. Perubahan Ekspresi dilakukan dengan mengubah bentuk kelopak mata, posisi titik hitam pada mata, bentuk mulut, tampilan gigi, telinga, rambut, dll. Sepertinya pada tahap inilah dibutuhkan ketelitian dan kesabaran paling ekstra karena kesalahan akan dapat mempengaruhi konsistensi karakter.

6. Suku Cadang dan Penyimpanan




 
Kalau dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak

 7. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)




 
inilah proses pembuatan animasi shaun the sheep.


Kamis, 30 Juni 2016

Information Security Management System (ISMS)

ISMS adalah sebuah sistem keamanan yang melindungi berbagai informasi dalam aspek integritas, kerahasiaan, dan ketersediaannya. ISMS dapat menjaga agar pengambilan informasi yang dimiliki oleh suatu lembaga tidak disalah gunakan oleh pihak yang ingin melakukan penyalahgunaan. ISMS berguna untuk melindungi asset informasi dari gangguan keamanan.


Konsep utama ISMS untuk sebuah organisasi adalah membuat suatu rancangan kemudian mengimplementasikan rancangan tersebut serta menjaga agar suatu rangkaian proses dan sistem secara efektif dan efisien, dan juga mengelola sebuah keamanan informasi dan menjamin kerahasiaan, integritas dan ketersediaan aset-aset informasi serta untuk meminimalisir segala risiko keamanan informasi.

Standar ISO/IEC 27001:2005 merupakan sebuah proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan dalam sebuah organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan servis keamanan agar meminimalisir resiko aset dan memastikan kelangsungan bisnis. Servis keamanan utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  1. Information Confidentiality  (Kerahasiaan Informasi)
  2. Information Integrity (Integritas Informasi)
  3. Service Availability (Ketersediaan servis)

Manajemen Keamanan Informasi ini mempunyai 3 bagian kunci dalam  menyediakan jaminan layanan keamanan informasi, diantaranya :

1. Kerahasiaan
Untuk memastikan agar sebuah informasi dapat diakses hanya untuk mereka yang mempunyai hak untuk mempunyai akses.
2. Integritas
Untuk melindungi suatu kelengkapan serta ketelitian suatu informasi  dan juga memproses metoda.
3. Ketersediaan
Memastikan bahwa para penggunanya mempunyai hak akses kedalam informasi dan berhubungan dengan aset ketika dibutuhkan.

Manfaat :
Manfaat yang akan di dapatkan dari Information Security Management System (ISMS), yaitu :

  • ISO 27001 menuntut Anda agar dapat terus meningkatkan keamanan informasi dalam perusahaan Anda. Hal ini membuat Anda dapat lebih menentukan jumlah keamanan yang tepat dibutuhkan di perusahaan anda. Sumber daya yang dihabiskan dalam jumlah yang tepat.
  • Memberikan keyakinan atau jaminan untuk klien maupun mitra dagang, bahwa perusahaan yang dikelola memiliki sebuah manajemen keamanan informasi yang baik dan sesuai dengan standar internasional. Selain itu, ISO 27001 dapat digunakan pula untuk mempromosikan perusahaan.
  • Memastikan agar organisasi memiliki kontrol dalam hal keamanan informasi terhadap lingkungan bisnis, pada prosesnya yang mungkin akan menimbulkan resiko atau gangguan.
  • Operasional organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan baik karena tugas, tanggung jawab serta proses bisnis terdefinisi dengan jelas.
  • Membantu organisasi dalam menjalankan sebuah perubahan-perubahan yang baik serta berkesinambungan dalam pengelolaan keamanan informasi.

SDLC

SDLC merupakan cara dalam pekerjaan yg dilakukan analis sistem maupun programmer dalam membangun sistem informasi. Selain itu pengertian lainnya adalah model konseptual yang dipergunakan didalam manajemen proyek untuk menggambarkan langkah-langkah yang terlibat dalam proyek pengembangan SI ( sistem informasi), dari sebuah studi kelayakan awal kemudian melalui pemeliharaan aplikasi selesai.


Uraian berikut secara singkat menjelaskan masing2 tujuh fase SDLC : 

  1. Konseptual Perencanaan. Tahap ini adalah langkah awal dari setiap sistem. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mendapatkan sistem diidentifikasi selama tahap ini, kelayakan dan biaya yang dinilai, risiko dan berbagai perencanaan pendekatan didefinisikan. Peran serta juga tanggungjawab untuk Asset Manager, Perwakilan Sponsor, SDA (Sistem Agen Pembangunan), SSA (Sistem Dukungan Agen), dan pihak2 lainya dalam kebijakan SDLC yang dipilih selama tahapan ini perta diperbaharui selama siklus hidup sistem.
  2. Perencanaan dan Definisi Persyaratan. Di tahap ini di mulai setelah proyek sudah ditetapkan dan telah dilakukan sumber daya yang tepat. Bagian pertama dari fase ini akan melibatkan pengumpulan, mendefinisikan serta validasi fungsional, dukungan dan juga syarat2 pelatihan. Bagian yang kedua merupakan mengembangkan rencana awal manajemen siklus hidup, manajemen projek, Manajemen Konfigurasi (CM), perencanaan projek, dukungan, operasi, serta manajemen pelatihan.
  3. Pada tahap ini fungsional, dukungan serta persyaratan pelatihan dijabarkan kedalam desain paling awal serta yang paling lengkap/rinci. Keputusan ini dibuat untuk mengatasi bagaimana  sistem memenuhi persyaratan fungsional. Awal desain sistem, mengusahakan sebuah fitur fungsional dari sistem, diproduksi sebagai panduan-nya. Kemudian desain system akhir diproduksi yg memperluas desain dengan cara  menentukan semua detail teknis yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem.
  4. Pengembangan dan Pengujian Di tahap ini, sistem yang dikembangkan/diperoleh berdasarkan spesifikasi. Sistem ini di-validasi menggunakan/melalui urutan unit, integrasi, kinerja, sistem, serta pengujian penerimaan. Tujuannya adalah untuk memastikan agar sistem dapat berfungsi seperti yang diharapkan serta persyaratan yang mensponsori itu mendapatkan kepuasan. Semua komponen sistem, aplikasi,  prosedur, komunikasi, serta dokumentasi terkait yang eveloped atau diperoleh, diuji, serta diintegrasikan. Dalam tahap ini dibutuhkan partisipasi dari pengguna yang kuat untuk mem-verifikasi pengujian menyeluruh dari semua persyaratan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
  5. Implementasi Di tahap ini, sistem baru dipasang dalam lingkungan produksi, data dikonversi, pengguna dilatih, sistem di-serahkan kepada sponsor, serta proses bisnis yang di-evaluasi. Tahap ini mencakup usaha yang diperlukan untuk melaksanakan, menyelesaikan suatu masalah sistem yang di-identifikasi selama proses pelaksanaan, dan rencana untuk memelihara kelestarian.
  6. Operasi dan Pemeliharaan Di tahap ini menjadi operasional selama fase ini. Penekanan selama tahap ini untuk memastikan agar kebutuhan sponsor untuk terus di lengkapi serta sistem terus melakukan sesuai dengan spesifikasi. Secara rutin perangkat keras serta pemeliharaan perangkat lunak (software) serta upgrade (pembaruan) dilakukan agar memastikan operasi sistem dapat berjalan dengan efektif. Pelatihan untuk pengguna berlanjut selama tahap ini berlangsung sesuai kebutuhan agar mengenalkan kepada pengguna baru sistem atau fitur2 baru untuk user saat ini. Untuk dukungan user/pengguna tambahan akan disediakan, sebagai aktivitas yg sedang ber-langsung, untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yg sedang di selesaikan.
  7. Disposisi Di tahap ini adalah akhir dari suatu siklus hidup sistem. menyediakan sebuah penghentian sistem agar untuk memastikan informasi penting yg di simpan untuk akses masa depan yg potensial. Ketika sistem ditempatkan dalam Tahap Disposisi, sudah dinyatakan surplus usang serta telah di jadwalkan untuk segera shutdown. Fase ini untuk menentukan bahwa sistem (misal, peralatan, perangkat lunak, suku cadang data, prosedur, serta dokumentasi) sesuai dengan peraturan dan juga persyaratan yang tepat.

Studi Kasus Kualitas Pelayanan dan Sistem Informasi yang diterapkan pada PT Jamsostek

Studi kasus yang digunakan adalah hasil penelitian pada kantor cabang PT Jamsostek (Persero) di Semarang.Pengumpulan data yang dilaksanakan dari tanggal 1 April 2010-12 Mei 2010 dan dilakukan dengan pengiriman mail questioner ke 121 kantor cabang PT  Jamsostek (Persero) se-Indonesia dengan jumlah kuesioner yang di sebar sebanyak 1210.Analisis data yang dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas yang kemudian disimpulkan dengan menggunakan Uji T dan nilai koefisien yang berfungsi untuk mengetahui korelasi antara suatu factor dengan factor lainnya.
Setelah dilakukan analisis data,dilakukan pengkajian dengan berpatokan pada model kesuksesan system yang dikembangkan oleh Delone dan Mclean (1992) untuk mengetahui sistem informasi yang dimiliki oleh PT Jamsostek ini. Model ini merupakan model yang sederhana namun menjadi suatu model yang dapat menjadi acuan untuk membuat sistem informasi dapat diterapkan secara sukses di organisasi. Model yang diusulkan ini dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, terdiri dari :
  • Kualitas sistem (sistem quality)
  • Kualitas informasi (information quality)
  • Penggunaan (use) atau kualitas pelayanan (service quality)
  • Kepuasan pemakai (user satisfaction)
  • Dampak individual (individual impact)
  • Dampak organisasi (organization impact)
Dan ternyata di PTJamsostek ini sudah diberlakukan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online.
Berikut ini adalah beberapa tabel hasil analisis data yang telah dilakukan 
*Tabel 1 Hasil Uji T

 *Tabel 2 Nilai Koefisien Jalur

Dari studi kasus ini bisa disimpulkan bahwa kualitas dari suatu sistem itu sangat mempengaruhi dan penting karena menyangkut pelayanan dan kepuasan yang diberikan kepada pengguna. Jika kualitas sistem dibuat sebaik mungkin maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasaan pengguna. Kualitas suatu sistem dapat dikatakan baik apabila mempunyai beberapa ciri ciri seperti bisa diandalkan, bisa diakses langsung dan mudah penggunaannya sehingga pengguna tidak kesulitan dan tentu lebih efektif. 
Diberlakukannya Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) online di PT Jamsostek, dalam perusahaan tersebut kualitas sistem infomasi menjadi lebih baik dan efisien. Dapat lihat dari hasil uji T pada kepuasaan pengguna dan kualitas sistem yang menunjukkan hasil yang meningkat signifikan pada level 99% (Tabel 1) dan nilai koefisien jalur yang berkorelasi positif pada Tabel 2. Sejak digunakannya SIPT di PT Jamsostek membuat pekerjaan menjadi lebih akurat , efiktif dan berkualitas. Sistem dibuat menjadi lebih baik sehingga pengguna dapat lebih mudah dalam menggunakannya. Pegawai di PT Jamsostek juga memberi respon positif sejak digunakannya sistem tersebut. Terjadi pengaruh yang signifikan dalam kualitas sistem serta kepuasaan pengguna.
Dilihat dari hasil uji T mengyangkut pengaruh dan dampak Sistem Informasi Pelayanan Terpadu online ini, menciptakan hasil yang signifikan di level 95% dan jalur yang berkorelasi positif. Dari hasil ini menunjukkan kepuasaan pengguna meningkat signifikan sehingga menyebabkan kepercayaan pengguna terhadap perusahaan Jamsostek menjadi lebih baik.
Kepuasaan pengguna merupakan salah satu hal penting dan utama dalam memperlihatkan kesuksesan sebuah sistem informasi yang dibuat. SIPT online dari Perusahaan Jamsostek dipengaruhi beberapa hal yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas eplayanan dan kepuasan pengguna. Dengan adanya SIPT online di PT jamsostek diharapkan dapat terus berkembang dengan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem informasi kepada pengguna

Sabtu, 16 April 2016

pengertian,kelebihan dan kekurangan dari Six Sigma dan TQM

Pengertian Six Sigma...

Six Sigma yaitu salah satu konsep atau metode untuk meningkatkan kinerja membangun keunggulan dalamm presaingan melalui peningkatan prosess bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan penyimpangan terhadap prosess bisnis yg ada serta mengurangi cacat dan sumber daya sementara kepuasan konsumen terpenuhi. Konsep Six Sigma diperkenalkann ole Miel Harry dan Richard Scroeder .
Istilah six sigma merujuk pada sebuah program TQM dengan kemampuan proses yang sangat tinggi (mencapai keakuratan 99%). Istilah six sigma ini dipopulerkan oleh Motorola, Honeywell, dan General Electric.

Penggunaan Six Sigma sebagai Sistem Manajemen akan membantu organisasi dalam memahami dan mendapatkan solusi yang berdasarkan akar permasalahan.
Namun tetapi, pada kenyataannya menerapkannya belum bisa menjamin sebuah  organisasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang tinggi.
Untuk itu, six sigma bisa dipakai juga sebagai praktek sistem manajemen yang fokusnya pada empat area:
§  Memahami siapa pelanggan dan kebutuhan pelanggannya
§  Menyeleraskan strategi dan proses-proses inti dalam memenuhi kebutuhan tersebut
§  Menggunakan analisa data untuk memahami masalah
§  Infrastruktur yang kuat, untuk menjamin jalannya aktivitas berjalan dengan lancar

APA ITU TQM ?
Total Managementt System atau disingkat dengam TQM adala suatu sistem  manajemen kualitas yang fokusnya kepada Pelanggan dengan melibatkan semua level karyawam dalan melakukan peningkatan atau perbaikan yang secara terus-menerus atau berkesinambungan. Total Quality Managemen atau TQM ini menggunakam strategi, data dan komunikasi yang efektif ke dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM) adalah pendekatam manajement untuk mencapai keberhasilam jangka panjang melibatkan Kepuasan Pelanggan
Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota  organisasi atau karyawan perusahaan harus aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas yang terbaik dalam produk dan layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SIX SIGMA
KELEBIHAN SIX SIGMA
1.        Six Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa aja mulai dari rencana  strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dilakukan secara maksimal
2.        Six Sigma sangat berpotensi dalam bidang jasa atau non manufaktur, misalnya seperti bidang manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, teknologi informasi dan sebagainya.
3.        Dengan Six Sigma dapat lebih memahami sistem dan dapat memonitor dimana letak kesalahannya.
4.        Six Sigma sifatnya tidak statis. Bila kebutuhan pelanggan berubah, kinerja sigma juga akan berubah.
Selain itu, Six Sigma juga memiliki keuntungan dalam :
•    Pengurangan biaya
•       Perbaikan produktivitas
•       Pertumbuhan pangsa pasar
•       Pengurangan cacat
•       Pengembangan produk / jasa


KEKURANGAN SIX SIGMA
Biaya pelatihan
Untuk memberi pelatihan kepada sejumlah orang atau beberapa orang membutuhkan biaya yang besar dan hanya perusahaan besar saja yang mampu membiayai program Six Sigma ini.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TQM (Total Quality Management)
Kelebihan TQM
a.         TQM tidak mempercayakan semata-mata pada perintah atasan yang memerintah. Oleh  karena  itu,  TQM  adalah  penting  untuk  menetapkan  kerjasama  di dalam  organisasi.
b.        Penerapan TQM merupakan suatu konsep yang menjawab kebutuhan masyarakat saat ini. Sehingga keinginan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
c.         Penerapan TQM merupakan konsep yang mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah untuk membangun bersama mutu pendidikan untuk lebih maju dan berkembang.
Kelemahan TQM
a.    Kualitas sering hanya dijadikan motivasi agar lebih maju, tetapi kenyataannya strategi usaha dan kinerja kurang.
b.    Pada banyak organisasi, apabila pemimpin meninggalkan perusahaannya, kualitas kemudian diabaikan.
c.    Banyak perusahaan yang membuat kualitas  tidak jelas dengan menetapkan tujuan tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaian tujuan tersebut.
d.  Banyak perusahaan yang membuat kualitas lebih kabur atau tidak jelas dengan menetapkan dalam tujuan yang berdampak positif tanpa memilki cara untuk memonitor kemajuan pencapaiam tujuam tesebut

e.    TQM merupakam aktivitas yang besifat hanya di dalam departemen di banyak perusahaan. Masing-masing departemen mempunyai kebijakannya sendiri, sehingga tidak mencakup keseluruhan organisasi.